Kamis, 27 Januari 2011

LAKSA TEJA WISATA

( Sebuah kontemplasi Kritis )

SINOPSIS
Pembangunan sebuah idiom universal yang dapat kita terjemahkan dengan bebas, salah satu terjemahan dari pembanguan adalah dengan meningkatkan PAD serta kekuatan ekonomi rakyat. Ekonomi kerakyatan yang dapat kita lalukan saat ini adalah dengan meningkatkan sektor pariwisata, karena hanya dengan pariwisata seluruh elemen masyarakat kecil dapat secara langsung menyentuh segi-segi perekonomian secara instan tanpa berhadapan dengan jalur birokrasi yang rumit. Betapa kita dapat menyaksikan senyum bahagia para pedagang kecil yang menjajakan barang dagangannya disekitar objek wisata yang ada di Garut yang hanya dengan membayar uang kontribusi dengan sangat ringan dan tidak begitu memberatkan dan mereka dapat pulang kerumahnya masing-masing dengan buah tangan yang menggembirakan.Pariwisata sebuah sektor Penghasilan Asli daerah ( PAD ) yang susah-susah gampang untuk diwujudkan menjadi sebuah kekuatan pembangunan merupakan jamrud dianatara kerumunan debu, keberanian kita untuk menggosok serta memperlakukannya dengan bijaksana merupakan jawaban dari kebingungan kita untuk mencari solusi dari semua pertanyaan yang menggayuti otak serta pemikiran kita untuk maju.
BENTUK GARAP 
Oraturium yang merupakan gabungan dari beberapa elemen seni pertunjukan yang diramu menjadi sebuah atu sajian naratif -kontemplatif, Visioner-auitif dan juga mempunyai misi yang yang jelas untuk disampaikan kepada apresiator.
VISUALISASI ABSTRAK BENTUK GARAP
  1. Pentas dibuka dengan introduktor pengantar dari musik 2 warna yang merupakan gabungan ari pentatonis dan diatonis sebagai simbol bersatunya bihari dan kiwari ( panggung/ pentas kosong ), masuk penari umbul-umbul membentuk sebuah konfigurasi garis-garis horizontal sebagai simbol ketenangan dan keteraturan yang disertai dengan vokal / suara-suara / beluk/cigawiran dengan konsep kontrak dengan gerak-gerak penarinya.
  2. Musik mulai menanjak melanjutkan prase sebelumnya sebagai satu kesatuan harmonis dengan fungsi lebih ditekankan pada ritmisisasi anatar gerak penari umbul-umbul dengan iringan ( serasi ). Penari Umbul Umbul dapat membentuk beberapa formasi simetris dan a simestris, dengan garak-gerak yang lebih menekankan pada kekuatan kaki dan komposisi proferti dengan lebih atraktif. Pada bagian ini dapat dimasukan unsur narasi yang menggambarkan tentang perjalanan pembangunan Garut pada era sebelumnya serta keberhasilan-keberhasilan yang pernah diraihnya.
  3. Masuk Penari Gugunungan sebagai gambaran panorama garut yang nota bene dilingkup oleh pegunungan dari mulai Gunung guntur, gunung haruman, Galunggung, Cikuray, dan Gunung Gede yang merupakan aset wisata yang menungu sentuhan, penataan serta kepedulian kita untuk menjaga, memelihara dan melestarikannya sebagai aset wisata. lalu muncul lagi penari panji-panji sebagai gambaran lautan yang juga merupakan aset wisata yang dapat mengangkat harkat dan martabat garut yang juga masih malu-malu untuk membuka suara mereka menari menggambarkan visualisasi pengharapan dan keberharapan akan satu perubahan.ketika adegan tersebut berlangsung disentakan dengan modulasi musik yang berubah warna sebagai  " tanggara " perpindahan adegan yang masuk pada suasana gegap gempita dengan masuknya " doombaan " sebagai maskot dari kota garut yang diiringi penari kipas dan penari rengkong, angklung dan gembyung yang membawakan komposisi helaran perlambang kesuburan wilayah garut akan pertanian dan kesenian.( Hadroh, Pencak Silat, Ketuk Tilu dan Solawatan ). pada bagain ini tiap item pertunjukan menampilkan 1 sajian singkat sebagai bagain dari kesatuan garap yang responsif dan unity.
  4. Sebagai Puncak dari garapan ini seluruh penari menari bersama dengan fungsi masing-masing yang diiringi oleh iringan agak cepat sebagai tanda menuju klimaks dari pertunjukan dengan formasi-formasi tegas dan tajam yang pada akhirnya bertemu pada satu titik formasi dalam sebuah pose dengan satu konfigurasi yang statis yang melambangkan harmonisasi antara, Laut/ danau, Gunung  dan aset wisata lain sebagai perlambang kejayaan garut ang akan ditopang oleh sektor pariwisata.
  5. Seluruh penari membentuk konfigurasi kereta kencana fade out dari pentas.
ABSTRAKSI KARAKTER
  1. Penari Umbul-umbul        10 Orang ( Putra )
  2. Penari Ketuk Tiluan           8 Orang ( Putri )
  3. Penari Kipas                1  16 Orang ( Putri )
  4. Penari Payung                    1 Orang ( Putra )
  5. Dodombaan                       8 Orang( Putra )
  6. Rengkong                          4 Orang ( Putra )
  7. Penari Cempeh                  4 Oraqng ( Putri )
  8. Angklung                           8 Orang ( Putri )
  9. Penari Gugungan                5 Orang
  10. Odong-odong/ Badingkut   4 Orang
  11. Penari Panji-panji               5 Orang
                                                                                                     Banjarsari, 12 Pebruari 2010
                                                                                                     Goenasgar
      

Share/Bookmark

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

http://iwanfalsmania.blogspot.com

Daftar Wacana